Penilaian hasil belajar dilakukan secara terpadu sebagaimana dijelaskan 
di Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian 
Pendidikan, bahwa maksud terpadu, berarti penilaian oleh pendidik 
merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan 
pembelajaran.
Secara garis besar, Fungsi Penilaian hasil belajar, diantaranya adalah: 
- Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada rumusan tujuan pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata pelajaran
 - Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan antara lain : dalam hal tujuan pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran.
 - Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
 
Dalam melakukan penilaian hasil belajar, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu :
- Penentuan tujuan tes,
 - Penyusunan Kisi-kisi tes,
 - Penulisan Soal,
 - Penelaahan Soal (validasi soal),
 - Perakitan soal menjadi perangkat tes,
 - Uji coba soal termasuk analisisnya,
 - Bank Soal
 - Penyajian tes kepada siswa
 - Skoring (pemeriksaan jawaban siswa)
 
Menyusun Kisi-Kisi Soal
Kisi-kisi adalah Suatu format berupa matriks yang memuat pedoman untuk 
menulis soal atau merakit soal menjadi suatu tes. Kisi-kisi berfungsi 
sebagai pedoman dalam penulisan soal dan atau dalam melakukan perakitan 
tes.
Syarat-syarat kisi-kisi yang baik :
- Mewakili isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;
 - Komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami;
 - Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
 
Komponen kisi-kisi terdiri dari : 
A.Kelompok Identitas :
A.Kelompok Identitas :
- Jenis institusi
 - Program/Jurusan
 - Bidang studi/matapelajaran
 - Tahu nelajaran
 - Kurikulum yang diacu/dipergunakan
 - Jumlah soal
 - Bentuk soal
 
B. Kelompok Matriks
- Kompetensi Dasar
 - Materi yang akan diberikan/dijadikan soal
 - Indikator
 - Nomor urut soal (jika diperlukan)
 
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar:Kemampuan minimal yang 
harus dikuasai siswa setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. 
Kompetensi ini diambil dari kurikulum.
MATERI
Materi merupakan:bahan ajar yang harus 
dikuasai siswa berdasarkan kompetensi yang akan diukur. Penentuan materi
 (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan 
disusun.
Untuk pembuatan soal, kita harus bisa memilih materi esensial yang akan dikeluarkan dalam tes. Untuk memilih materi esensial kita dapat berpatokan pada kriteria-kriteria berikut ini :
Untuk pembuatan soal, kita harus bisa memilih materi esensial yang akan dikeluarkan dalam tes. Untuk memilih materi esensial kita dapat berpatokan pada kriteria-kriteria berikut ini :
- Merupakan materi lanjutan
 - Pendalaman dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya
 - Merupakan materi penting yang harus dikuasai oleh siswa
 - Merupakan materi yang sering diperlukan
 - Untuk mempelajari bidang studi lain
 - Merupakan materi yang berkesinambungan yang terdapat pada semua jenjang kelas
 - Merupakan materi yang memiliki nilai terapan dalam kehidupan sehari-hari
 
INDIKATOR
Indikator:berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk 
untuk membuat soal. Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik 
siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan 
dg kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Syarat-syarat indikator yang baik adalah : 
- Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur.
 - Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur.
 - Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih.
 - Dapat dibuatkan soalnya.
 
Teknik Perumusan Indikator : 
- Bila Soal Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya: “Disajikan …, siswa dapat menjelaskan ….”
 - Bila Soal Tidak Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya: “Siswa dapat membedakan ….”
 
SOAL
Soal disusun berdasarkan indikator. Untuk 
di sekolah, biasanya kita sering memakai 3 jenis soal yaitu soal pilihan
 ganda, dan soal uraian, masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan.
Soal pilihan ganda
Keunggulan 
- mengukur berbagai jenjang kognitif
 - penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup ruang lingkup bahan/materi/kdyang luas
 - bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau yang sifatnya massal
 
Keterbatasan 
- memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya
 - sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
 - terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban
 
Soal uraian :
Soal uraian  merupakan Soal bentuk uraian 
adalah suatu soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan 
mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya 
dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam 
bentuk uraian tertulis. Soal uraian terdiri dari soal uraian objektif 
dan soal uraian non objektif.
Untuk contoh kisi-kisi dan soal yang baik dapat didownload DISINI
Untuk contoh kisi-kisi dan soal yang baik dapat didownload DISINI
#Dikutip dari bebrbagai sumber
No comments:
Post a Comment