| Mampir dulu sebentar di Pusuk Sembalun |
Pergi rekreasi ke tempat-tempat tujuan wisata (lebih populer disebut pesiar oleh masyrakat Lombok) pada setiap akhir tahun pelajaran tepatnya setelah selesai Ujian Nasional mungkin sudah menjadi tradisi bagi sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, khususnya sekolah yang ada di Lombok ( termasuk MI NW Jurang Koak).
Pada hari Senin 15 Juni 2015, semua guru dan staff beserta sebagian besar siswa MI NW Jurang Koak pergi pesiar. Kali ini destinasi yang kami pilih adalah objek wisata Air Terjun Sindang Gila dan Tiu Kelep yang ada di Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Berangkat dari Pesugulan ke Senaru melalui melalui jalur Sembalun memakan waktu kurang lebih 4 jam (07.16- 11.27). Perjalanan ke Desa Senaru cukup memompa adrenalin karena jalan yang kita tempuh cukup terjal dan tambah lagi dengan banyaknya tikungan tajam yang cukup menguji keahlian setiap sopir yang menelusurinya. Namun jalan terjal dan tikungan tajam yang dilalui cukup terbayar dengan sajian hamparan panorama alam yang indah membentang sepanjang perjalanan ditambah lagi dengan hembusan dingin udara pegunungan yang asri dan bebas polusi.
Sekitar pukul 11.27 a.m kamipun sampai di area parkir Objek Wisata Air Terjun Sindang Gila di Desa Senaru. Setelah beristirahat sekitar 10 menit, kami melanjutkan perjalanan ke air terjun tersebut (dengan berlanan kaki) dengan terlebih dahulu membayar tiket masuk sebesar 5.000/orang ( Saya bersama 12 guru dan staff yang ikut dapat bonus tiket free karena banyak siswa yang ikut hehehe).
| Jalan menuju lokasi air terjun |
Dari pintu masuk menuju kawasan air terjun kita harus menuruni ratusan anak tangga yang diteduhi oleh pepohonan yang ada di kiri-kanan jalan. Dari jauh terdengar sayup-sayup suara air terjun Sindang Gila yang memompa semangat untuk berjalan lebih cepat agar lebih cepat sampai di air terjun tersebut.
Setelah berjalan sekitar 17 menit kamipun sampai di lokasi air terjun yang pertama yaitu Air Terjun Sindang Gila. "Woow amazing!" itu adalah ekspresi pertamaku ketika berdiri dan melihat dengan begitu dekat air terjun ini. Disini kami banyak menjumpai turis, baik domestik maupun mancanegara, yang sedang duduk santai menikmati bekal yang dibawa ataupun beli langsung di lokasi sambil menikmati suasana khas air terjun. Selain duduk santai, banyak juga tourist yang mengambil gambar melalui kamera mereka.
| Saya dan Pak Alfiyan di dekat Air Terjun Sindang Gila |
Air Terjun
Sindang Gila terdiri dari 2 tingkatan tapi dari banyak sudut terlihat seperti satu. Total ketinggian air terjun ini sekitar 35 meter dengan debit air yang cukup besar. Setelah menyantap bekal yang kami bawa, saya mengajak anak-anak dan beberapa guru untuk mandi bersama menikmati kesegaran air terjun ini. Dingin dan fresh khas air pegunungan langsung menyambut mesra kaki kita yang pertama kali bersentuhan langsung dengan air ini. Karena cucuran airnya yang deras tak satupun dari kami ataupun pengunjung yang lain berani mandi langsung di bawah cucuran air terjun ini. Kami hanya mandi di sungai dan cucuran kecil dari air terjun ini.
Ada hal menarik menyangkut air terjun Sindang Gila ini yaitu para penduduk setempat
mempercayai bahwa air pada lokasi ini memiliki unsur magis yang bisa
membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun dari usianya bila mandi
di bawah air terjun tersebut.
Setelah puas bemandi ria di air terjun Sindang Gila, saya mengajak beberapa guru dan siswa yang agak kuat berjalan untuk pergi ke arah hulu menuju Air Terjun Tiu Kelep. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Air Terjun Tiu Kelep sekitar 30 Menit dengan menelusuri jalan kecil dan harus melintasi aliran sungai yang cukup deras.
| Jalan yang harus kita tempuh untuk bisa sampai ke air terjun Tiu Kelep |
Karena jarak tempuh dari Sindang Gila memakan
waktu sekitar 30 menit dan kondisi jalan yang kurang baik, para wisatawan
biasanya lebih memilih cukup mengunjungi air terjun Sindang Gila saja.
Tapi bagi para petualang sejati mungkin akan merasa tertantang untuk
dapat menaklukkan medan menuju air terjun Tiu Kelep. Kita akan soft
trekking sedikit karena jalurnya berupa hutan dengan jalan setapak,
melewati jembatan / saluran air dan menyeberangi sungai kecil yang
berbatu cukup licin. Tapi begitu sampai di Tiu Kelep, kita akan lupa
rasa lelah dan hanya bisa mengucap syukur akan pesona alam yang luar
biasa ini.
| Air Terjun Tiu Kelep |
Air terjun Tiu Kelep memiliki ketinggian sekitar 60 meter yang menjasikannya air terjun tertinggi dan terbesar di Pulau Lombok. Tiu Kelep sendiri berarti Air Terbang, dinamakan begitu kkarena percikan air yang
terbawa angin akan menyapu dan menyegarkan wajah dan badan kita walau kita berada sekitar
50 meter dari air terjun ini.
Objek wisata ini agak berbeda dengan objek wisata lainnya karena kebersihannya sangat dijaga dengan baik. Ada beberapa petugas kebersihan khusus yang tetap setia dan sabar untuk memungut dan mengumpulkan sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh para pengunjung secara sadar maupun tidak. Hal ini membuat setiap pengunjung merasa betah dan nyaman untuk belama-lama di objek wisata yang ada di Desa Senaru ini.
Tak terasa jam sudah menunjukkan jam 01.30, sayapun mengajak teman-teman untuk makan dan shalat. Setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan ke objek wisata pantai yang ada di sepanjang jalan pulang dari Senaru karena jalan yang kami ikuti pulang adalah jalur Sambelia .
Okey, itu dulu catatan perjalananku kali ini, sampai jumpa di catatan-catatanku berikutnya.
Tapi sebelumnya lihat juga beberapa photo di bawah ini yang saya ambil di air terjun Indang Gila dan Tiu Kelep....
| Jalan ke kiri ini adalah jalan menuju Air Terjun Tiu Kelep |
No comments:
Post a Comment