Sunday, October 30, 2016

ALHAMDULILLAH...!!! Indonesia Kembali Juara MTQ Internasional 2016 di Turki


Ust Zainal Abidin
Qari asal Indonesia, Ust Zainal Abidin jadi juara pertama tilawah paling baik dalam ajang Musabaqah ke-IV Internasional Holy Quran Memorization (Hafidz) Recitation (Qiraah) Competition yang berjalan di Masjid Fatih Istanbul, 10 sampai 20 Juni 2016.

Aktivitas tahunan yang di selenggarakan oleh kementerian Agama Turki ini dikuti lebih 40 negara serta di hadiri Presiden Turki Recep Thayeb Erdogan yang menyampaikan sambutan serta selamat pada beberapa pemenang selesai shalat Jumat yang diikuti ribuan jamaah.


Tahun lalu, Indonesia juga sukses juara dalam cabang Tilawah (Recitation) Alquran atas nama Takdir Feriza Hasan, Qari asal Aceh yang juga diundang sebagai tamu kehormatan pada even tahun ini.

Sementara cabang Hafizd dimenangkan oleh Abdul Zakir, anak muda asal Bangladesh. Ustadz Zainal Arifin pada Haber TV yang didampingi Ketua PPI Turki, Azwir Nazar menyampaikan, begitu suka serta bersukur dapat diundang ke Turki dan kemenangan ini dipersembahkan untuk Indonesia.

 " Alhamdulillah, bersukur sekali dapat di sini, Turki juga negeri yang begitu indah, mudah-mudahan nantinya semakin dapat melindungi serta mengamalkan alquran " sebutnya dalam Interview selesai bertemu Erdogan serta pembagian hadiah.

Ini bermakna dalam dua th. berturut ikut Qari asal Indonesia mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.

PPI Turki mengatakan selamat pada Ustadz Zainal Arifin, Qari asal Ciamis atas apa yang diperolehnya serta sukses mengharumkan nama Indonesia di Turki serta Internasional.

 " Kami begitu terharu serta bangga ternyata Indonesia selalu melahirkan orang orang terbaik sebagai negara muslim paling besar didunia. Kita pantas bersukur serta berikan apresiasi yang tinggi, " pungkasnya.

#Source: http://www.altarnatifkesehatan.com

Friday, October 28, 2016

Khutbah Jum'at : Menjadi Manusia Yang Terbaik



Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah
Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan dan mencucurkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul dalam majelis ini dalam keadaan sehat wal 'afiyat. Dan marilah kita merealisasikan rasa syukur kita dengan menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Sholawat seiring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan insya Allah SWT terlimpah pula kepada kita selaku umatnya yang senantiasa berusaha untuk meneladani Beliau. Amin
.

Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah
Sebelum khatib menyampaikan khutbahnya, sudah barang tentu menjadi kewajiban seorang khatib untuk menyampaikan wasiat taqwa. Untuk itu marilah kita tingkatkan mutu kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, karena iman dan taqwa adalah satu-satunya bekal bagi kita untuk menuju kehidupan yang kekal dan abadi yakni kehidupan akhirat. Sebagaimana Firman Alloh SWT.
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَاب

"Berbekallah, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal". (QS. Al-Baqoroh: 197) 
Selengkapnya DOWNLOAD DISINI

Wednesday, October 26, 2016

Pesan Om "Bob Sadino" buat Para Calon Pengusaha

 
BOB SADINO

Tentang Menjadi “Bodoh”


  1. Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
  2. Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
  3. Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
  4. Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
  5. Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
  6. Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
  7. Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
  8. Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
  9. Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
  10. Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
  11. Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
  12. Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
  13. Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
  14. Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
  15. Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
  16. Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
  17. Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.



Tentang Motivasi Sukses Dan Pembelajaran


  1. Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jerih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
  2. Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
  3. Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri diatas kakinya sendiri.
  4. Banyak orang bilang saya gila, hingga akhirnya mereka dapat melihat kesuksesan saya karena hasil kegilaan saya.
  5. Saya bisnis cari rugi, sehingga jika rugi saya tetap semangat dan jika untung maka bertambahlah syukur saya!
  6. Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan, yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif.
  7. Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu.
  8. Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain.



Tentang Entrepreneurship


  1. Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya gak pernah mikir karena cuma melangkah saja. Ngapain mikir kan cuma selangkah.
  2. Orang goblok itu gak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah.
  3. Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok berjuang keras untuk sukses biar bisa bayar para pelamar kerja.

Friday, October 21, 2016

SURAT PERMOHONAN BIBIT KAYU



Nomor            :  001/SAPALA/NW.JK/X/2016                                                                             

Lampiran         :  -

Hal                  :  Permohonan Bantuan

                         Bibit Tanaman untuk Penghijauan



Yth. Manager Persemaian Permanen Pringgabaya

Kabupaten Lombok Timur-NTB



Assalamu’alaikum wr. wb.


Dengan hormat, kami sampaikan bahwa Santri Pencinta Alam ( Sapala) NW Jurang Koak, bekerja sama dengan masyarakat dasan Erot Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur bermaksud menyelenggarakan kegiatan penghijauan di hutan lindung yang menjadi satu-satunya sumber mata air minum masyarakat Dasan Erot dengan luas areal sekitar 50 Are, Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba .

Selengkapnya DOWNLOAD DISINI

Friday, October 14, 2016

KHUTBAH JUM'AT : REKONSTRUKSI MAKNA HIJRAH


Jamaah Jum'at yang berbahagia
Pada siang yang berbahagia ini, mari, dengan rendah hati kita menghaturkan rasa syukur kehadirat Allah Swt. Dengan tidak bosan-bosan mendidik diri agar menjadi hamba yang pandai bersyukur pada-Nya, atas segala nikmat-Nya. Sebab, pandai bersyukur itu, bila tidak dididik secara khusus dan terus-menerus, yang terjadi adalah kebalikannya yaitu mudah terjebak dan terseret pada kekufuran. Yang mana, bila diperinci lebih detail, akar-akar kufur tersebut dapat terbangun dari beberapa kebiasaan, semacam: sembrono, ceroboh, kurang hati-hati, kurang waspada, dan lain sebagainya.
Perlu disyukuri pula bahwa pada detik ini, kita masih diberi waktu dan kesempatan menapaki bulan Muharram. Bulan pengawal atau pertama pada tahun Hijriyah yang sangat bersejarah dan sarat dengan berbagai peristiwa penting dalam sejarah penyebaran agama islam. Bersyukur yang direalisasikan dengan meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan ibadah, meningkatkan semangat dan kesungguhan, baik dalam belajar bekerja dan olah pikir, serta meningkatkan segala kebaikan, membatasi atau mengurangi segala bentuk kesalahan, dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Jamaah Jumat yang berbahagia
            Mumpung kita masih berada di bulan Muharram, kiranya tiada kata terlambat untuk menyelami hikmah yang terkandung di balik mulainya penghitungan  tahun Hijriyah dan melakukan pemikiran mendalam dibalik fenomenanya. Sehingga, ketika asbabun nuzul suatu peristiwa dapat dipahami, maupun nilai-nilai hikmah dapat digali dan ditemukan, diharapkan mampu meningkatkan semangat, tekat, dan kinerja, yang akhirnya diharapkan bisa memantapkan iman dan taqwa. Karena itu, melalui olah pikir dan analisa prakejadian, sedikitnya ditemukan 4 perkara yang melatari peristiwa hijrah yaitu:

Pertama, hijrah merupakan ketundukan secara mutlak hamba dihadapan Allah SWT. Semua kita tanpa kecuali, harus berlaku demikian, bila berkeinginan diselamatkan oleh Alloh SWT ketika hidup di dunia dan terlebih lagi nanti di akherat.

Selengkapnya download DISINI

Filosofi dan Realita Kehidupan




           Alkisah di suatu kelas seorang Guru menuliskan perkalian di papan tulis. Dia menulis perkalian 5 seperti berikut :
5 x 1 = 7
5 x 2 = 10
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20
5 x 5 = 25
5 x 6 = 30
5 x 7 = 35
5 x 8 = 40
5 x 9 = 45
5 x 10 = 50


            Setelah selesai menulis dia balik melihat murid-muridnya yang mulai tertawa karena menyadari ada sesuatu yang salah.

Pak gurupun bertanya : "Mengapa kalian tertawa?"
Serentak mereka semua menjawab : "Yang nomor satu salaaaahhh Paaakk!" (tertawa bareng).

Sejenak Pak guru menatap muridnya, tersenyum dan selanjutnya menjelaskan :
"Saya memang sengaja menulis seperti itu agar kalian bisa belajar sesuatu dari ini. Saya ingin kalian tahu, bagaimana dunia ini memperlakukan kita. Kaliankan sudah melihat bahwa saya juga menuliskan hal yang benar sebanyak 9 kali, tapi tak ada satupun kalian yang memberi selamat. Kalian malah lebih cenderung menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan”.

Guru tersebut dengan tenang melanjutkan penjelasannya :
           
Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang baik bahkan yang kita lakukan ribuan sekalipun. Hidup ini justru akan selalu mengkritisi kesalahan kita, bahkan sekecil apapun yang kita perbuat. Ketahuilah anak-anakku : "Orang lebih dikenal dari satu kesalahan yang ia perbuat, dibandingkan dengan seribu kebaikan yang ia lakukan." Semoga dari kesalahan kita bisa memperbaiki diri menjadi lebih lebih baik lagi, dan semoga kita bisa menjadi insan yang lebih bijak dan proporsional dalam menilai sesuatu."



Wednesday, October 12, 2016

Tata cara Shalat Khauf




Shalat Khauf  

       Shalat khauf adalah shalat dalam keadaan bahaya atau takut (suasana perang). Shalat wajib dilakukan dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan bahaya (perang). Shalat dalam keadaan bahaya dilakukan diwaktu perang melawan musuh dan segala bentuk perang yang tidak haram seperti pertempuran melawan pemberontak atau orang orang yang melawan pemerintahan yang sah atau melawan perampok, penjahat dan teroris yang semuanya dibolehkan dalam islam, sesuai dengan firman Allah:
وَإِذَا كُنتَ فِيهِمْ فَأَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلاَةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُواْ أَسْلِحَتَهُمْ فَإِذَا سَجَدُواْ فَلْيَكُونُواْ مِن وَرَآئِكُمْ وَلْتَأْتِ طَآئِفَةٌ أُخْرَى لَمْ يُصَلُّواْ فَلْيُصَلُّواْ مَعَكَ وَلْيَأْخُذُواْ حِذْرَهُمْ وَأَسْلِحَتَهُمْ وَدَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْ تَغْفُلُونَ عَنْ أَسْلِحَتِكُمْ وَأَمْتِعَتِكُمْ فَيَمِيلُونَ عَلَيْكُمْ مَّيْلَةً وَاحِدَةً وَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِن كَانَ بِكُمْ أَذًى مِّن مَّطَرٍ أَوْ كُنتُمْ مَّرْضَى أَن تَضَعُواْ أَسْلِحَتَكُمْ وَخُذُواْ حِذْرَكُمْ إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَاباً مُّهِيناً – النساء ﴿١٠٢﴾
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus.  Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu.”. (Qs an-nissa’ ayat: 102)

Tata Cara Shalat Khauf 

Cara Pertama:
      Jika musuh berada di arah kiblat, petama-tama imam mengatur pasukan menjadi dua shaf, shaf pertama dan shaf kedua. Kemudian imam melakukan shalat bersama shaf pertama dan shaf kedua. Mereka bertakbir dan ruku’ bersama. Kemudian imam dan shof pertama melakukan sujud sedang shaf kedua menjaga. Setelah imam dan shaf pertama bangun dari sujudnya, shaf kedua sujud dengan imam dan shaf pertama menjaga. Demikain seterusnya mereka saling bergantian menjaga musuh. Kemudian shalat diakhiri dengan memberi salam bersama sama.
Cara Ini sesuai dengan yang dilakukan Rasulallah saw dari Jabir bin Abdullah ra, ia berkata:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنهما قَالَ : شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الْخَوْفِ ، فَصَفَّنَا صَفَّيْنِ : صَفٌّ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَالْعَدُوُّ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقِبْلَةِ ، فَكَبَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَبَّرْنَا جَمِيعًا ، ثُمَّ رَكَعَ وَرَكَعْنَا جَمِيعًا ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَرَفَعْنَا جَمِيعًا ، ثُمَّ انْحَدَرَ بِالسُّجُودِ وَالصَّفُّ الَّذِي يَلِيهِ ، وَقَامَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ فِي نَحْرِ الْعَدُوِّ ، فَلَمَّا قَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السُّجُودَ وَقَامَ الصَّفُّ الَّذِي يَلِيهِ انْحَدَرَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ بِالسُّجُودِ وَقَامُوا ، ثُمَّ تَقَدَّمَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ وَتَأَخَّرَ الصَّفُّ الْمُقَدَّمُ ، ثُمَّ رَكَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَكَعْنَا جَمِيعًا ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَرَفَعْنَا جَمِيعًا ، ثُمَّ انْحَدَرَ بِالسُّجُودِ وَالصَّفُّ الَّذِي يَلِيهِ الَّذِي كَانَ مُؤَخَّرًا فِي الرَّكْعَةِ الأُولَى ، وَقَامَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ فِي نُحُورِ الْعَدُوِّ ، فَلَمَّا قَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السُّجُودَ وَالصَّفُّ الَّذِي يَلِيهِ انْحَدَرَ الصَّفُّ الْمُؤَخَّرُ بِالسُّجُودِ ، فَسَجَدُوا ، ثُمَّ سَلَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَلَّمْنَا جَمِيعًا (رواه مسلم)
Suatu ketika aku turut melakukan salat khauf bersama Rasulullah saw. Beliau membagi kami menjadi dua barisan, satu barisan berada di belakang Rasulullah saw. sedang musuh berada di antara kami dan kiblat. Ketika Nabi saw takbir kami semua ikut takbir. Kemudian beliau ruku’, kami semua ikut ruku’. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari ruku’, kami semua melakukan hal yang sama. Kemudian beliau turun untuk sujud bersama barisan yang berada langsung di belakang beliau. Sementara itu barisan yang terakhir tetap berdiri menjaga musuh. Ketika Nabi saw. selesai sujud, dan barisan yang di belakangnya berdiri, maka barisan yang terakhir tadi turun untuk melakukan sujud lalu mereka berdiri. Lalu barisan yang di belakang maju, dan barisan yang di depan mundur. Kemudian Nabi saw. ruku dan kami semua ikut ruku. Kemudian Nabi mengangkat kepalanya, kami pun mengikutinya. Sementara barisan yang tadi berada di belakang ikut turun sujud bersama beliau, barisan yang satunya lagi tetap berdiri menjaga musuh. Ketika Nabi saw. selesai sujud bersama barisan yang tepat di belakangnya, maka barisan yang di terakhir turun untuk sujud. Setelah mereka selesai sujud, Nabi saw. mengucapkan salam dan kami semua ikut salam. Jabir berkata: Seperti yang biasa dilakukan oleh para pasukan pengawal terhadap para pemimpin mereka. (HR. Muslim)

Cara Kedua:
         Jika musuh berada tidak di arah kiblat, Imam mengatur pasukan dan membagi menjadi dua barisan, satu barisan bersholat bersama imam dan satu barisan lagi menjaga musuh. Setelah barisan pertama selesai shalat maka barisan kedua melakukan shalatnya bersama imam. dan penjagaan dilakukan oleh barisan kedua yang telah selesai shalat. Jadi dalam hal ini imam bershalat dua kali, shalat pertama dengan barisan pertama dan shalat kedua dengan barisan kedua.
عَنْ أَبِي بَكْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ صَلَّى صَلاَةَ الخَوْفِ بِالَّذِيْنَ مَعَهُ رَكْعَتَيْنِ وَبِالَّذِيْنَ جَاؤُا رَكْعَتَيْنِ فَكَانَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعًا وَلِلَّذِيْنَ جَاؤُا رَكْعَتَيْنِ (أبو داود بإسناد صحيح)
Hal ini sesuai dengan hadist dari Abu Bakar ra sesungguhnya Rasulallah saw melakukan shalat khauf  dua rakaat bersama satu kelompok. Lalu beliau melakukan shalat dua rakaat lagi bersama kelompok lainnya. Jadi Rasulullah saw. melakukan salat empat rakaat, sementara para sahabat hanya dua rakaat. (HR. Abu dawud dengan isnad shahih)

Cara ketiga:
        Jika musuh berada tidak di arah kiblat, Imam mengatur pasukan dan membagi menjadi dua barisan, satu barisan menjaga musuh dan satu barisan lagi sholat bersama imam satu raka’at. Jika imam berdiri untuk raka’at yang kedua, maka barisan yang pertama niat memutuskan shalat jama’ah bersama imam. Mereka melanjutkan raka’at kedua tanpa imam (shalat sendiri-sendiri) sampai selesai shalat dan salam. Lalu mereka pergi ke tempat dimana ada musuh. Kemudian barisan kedua berihram dan shalat bersama imam yang pada saat itu berada pada raka’at kedua dan ketika imam duduk untuk tasyahhud akhir, barisan kedua bangun melanjutkan raka’at kedua dan imam menunggu sampai mereka selesai melakukan raka’at kedua dan duduk bertasyahhud bersama sama imam kemudian salam.

عَنْ صَالِحِ بْنِ خَوَّاتٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ, عَمَّنْ شَهِدَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ ذَاتِ الرِّقَاعِ : صَلَّى صَلَاةَ الْخَوْفِ أَنَّ طَائِفَةً صَفَّتْ مَعَهُ , وَطَائِفَةٌ وِجَاهَ الْعَدُوِّ , فَصَلَّى بِالَّتِي مَعَهُ رَكْعَةً ثُمَّ ثَبَتَ قَائِمًا وَأَتَمُّوا لِأَنْفُسِهِمْ , ثُمَّ انْصَرَفُوا فَصَفُّوا وِجَاهَ الْعَدُوِّ , وَجَاءَتِ الطَّائِفَةُ الْأُخْرَى فَصَلَّى بِهِمُ الرَّكْعَةَ الَّتِي بَقِيَتْ مِنْ صَلَاتِهِ , ثُمَّ ثَبَتَ جَالِسًا وَأَتَمُّوا لِأَنْفُسِهِمْ ثُمَّ سَلَّمَ بِهِمْ (الشيخان)
 Dari Shalih bin Khawwat ra, dari orang yang pernah melaksanakan shalat (khauf) bersama Nabi saw ketika hari (peperangan) Dzata riqa, yaitu: Sekolompok membikin shaf bersama Rasulullah saw, sedangkan kelompok yang lain bersiaga untuk menghadapi musuh. Kemudaian beliau shalat dengan kelompok yang bersamanya satu raka’at. Kemudian beliau tetap berdiri dan shaf pertama tadi menyempurnakan shalat tersebut secara sendiri-sendiri, kemudian beralih dan membuat shaf menghadapi musuh,. Lalu datang kelompok yang lain (yang belum shalat), kemudian beliau shalat dengan mereka satu raka’at yang tersisa. Beliau tetap duduk, sedangkan mereka menyempurnakan shalatnya masing-masing, kemudian beliau melaksanakan salam dengan mereka. (HR  Muttafaqun‘alaih)
Cara keempat:
Jika dalam keadaan gawat
Jika dalam keadaan gawat dan imam tidak bisa mengatur, maka masing masing bisa melakukan shalat sebisa-bisanya, dalam keadaan berjalan kaki, berlari atau mengendarai kuda (tank), dengan menghadap atau tidak menghadap kiblat. Yang penting shalat harus dilakukan dan caranya bebas tanpa ikatan. Allah berfirman:
فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالاً أَوْ رُكْبَانًا – البقرة ﴿٢٣٩﴾
Artinya: ”Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan.” (Qs Al-Baqarah ayat: 239)

#Husen Assagaf