Tuesday, April 25, 2017

Pidato : Peranan Penting Ilmu Pengetahuan



Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahilladzi afdhola bani adama bil’ilmi fii sairil ‘alam.
Washolatu wassalamu ‘alaa sayyidina muhammadin khoiril anaam. (amma ba’du)

Yang saya hormati para  ustadz dan ustadzah serta teman-teman yang berbahagia.
Segala puji hanya milik Allah yang maha tinggi, yang meninggikan derajat insani, dengan ilmu dan budi pekerti sehingga bisa hidup mulia dan bahagia di dunia dan tentunya yang paling kita harapkan adalah kemuliaan dan kebahagiaan di negeri akhirat kelak.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi  Muhammad SAW, dan juga kepada segenap keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga hari kemudian.
Amin.. ya robbal alamin

Hadirin yang berbahagia!
Diriwayatkan pada zaman dahulu kala, Nabiyullah Sulaiman pernah ditawari Allah tiga hal. “Hai Sulaiman”, kata Allah. “Kamu mau memilih mana antara ILMU, HARTA dan KEKUASAAN ?”

Teman-teman, saya mau Tanya nih. Jika ada orang yang menawarkan kita untuk memilih ILMU, HARTA dan KEKUASAAN, teman-teman akan milih apa, ayooo???
Kita sebagai manusia di zaman edan seperti ini, pasti kebanyakan akan memilih HARTA dan KEKUASAAN, hanya sedikit yang akan memilih ILMU.
          Cobalah kita lihat apa yang dipilih oleh Nabi Sulaiman AS, Apakah ilmu?, Aapakah harta?? Ato ilmu pengetahuan???
Ternyata dan ternyata, yang pilih oleh Nabi Sulaiman bukanlah HARTA ataupun KEKUASAAN, tetapi dengan mantap beliau memilih ILMU.
Mengapa beliau memilih ILMU?. Ada yang tahu???
          Beliu memilih ILMU karena beliau sadar dan tahu, bahwa dengan ILMU beliau bisa mendapatkan HARTA sekaligus KEKUASAAN.
Dan itu terbukti, dengan ILMU yang beliau miliki, beliau dengan mudah mendapatkan HARTA yang melimpah, dan KEKUASAAN tak terbantahkan. Masya Alllah....

Hadirin wal hadirot rahimakumullah!
Kisah tadi menggambarkan kepada kita tentang betapa pentingnya peranan ILMU PENGETAHUAN bagi kita. Karena dengan ilmu itulah kita akan bisa  mendapatkan kebahagiaan  di dunia ini dan tentunya di akhirat kelak .  Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi :
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ
 “Barang siapa menginginkan kebahagiaan dunia, maka hendaklah dengan ilmu,

، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْم 
  Dan barang siapa menginginkan kebahagiaan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu,
وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
Dan barang siapa menginginkan kedua-duanya ( yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat ), maka hendaklah dengan ilmu.

Oleh karena itulah teman-teman, marilah kita perkaya diri kita dengan ILMU PENGETAHUAN dengan senantiasa semangat untuk terus mencari ilmu di sekolah, dirumah dan dimanapun dan kepada siapapun juga  agar hidup kita berbahagia di dunia ini dan terlebih lagi di akhirat kelak. Ingatlah!! Tanpa ilmu kita akan hidup sesat, berhati jahat, hiduppun melarat sampai masuk ke liang lahat. Na’udzu billahimindzalik....

Teman-teman yang saya cintai!
          Hanya ini yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Jika apa yang saya sampaikan ini benar sesungguhnya itu semuanya berasal dari Alloh SWT. Tapi jika ada kekeliruan atau kesalahan pada apa yang saya sampaikan tadi, itu semua karena kealfaan dan kesalahan saya pribadi.

Pergi ke pasar beli rambutan
Pulang mampir lewat pelabuhan
Nabi muhammad jadi panutan
Pasti akan mendapat kebahagiaan

Wallahul muafiqu wal hadi ila syabilirrasad.
Wassalamu’alaikum wr. wb.



Thursday, April 13, 2017

Pidato : Memahami fitrah kepemimpinan



Assalamualaikum.Wr.wb


          Segala puji kehadirat ilahi robbi, yang telah memberi tanpa pamrih, dengan limpahan anugerah yang tiada henti, menunjukkan jalan menuju kehidupan abadi, inilah hidayah yang patut kita syukuri, karena dengannyalah kita akan selamat di dunia ini dan tentunya yang terpenting adalah selamat di akhirat kelak.

          Sholawat serta salam marilah sentiasa kita sampikan kepada Nabiyullah Muhammad Saw. sebagai juru kunci kehidupan akherat, pembimbing umat pada kehidupan yang serba maksiat, dimana kiamat sudah kian mendekat.

Bapak-ibu yang saya hormati serta teman-teman seperjuangan yg arif dan budiman.

          Pada kesempatan yang berbahagaia ini saya akan menyampaikan sebuah pidato yang bertemakan Memahami fitrah kepemimpinan


Teman-teman, tahu nggak?. Bahwa setiap manusia yang diciptakan itu, dibekali dengan jiwa kepemimpinan, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, bahkan sampai nenek-nenek sekalipun termasuk teman-teman semua... kita kan Khalifatuu fil ard, gitu loh!!!.
Tapi sayang seribu sayang, masih banyak orang yang nggak ngerti akan hal itu, padahal Rasulullah SAW  dengan tegas telah mengingatkan dalam sabdanya:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

yang artinya:
setiap kamu itu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya

          Berdasarkan hadis tersebut diatas, maka jelaslah bagi kita bahwa pada dasarnya kita semua terlahir sebagai seorang pemimpin. Orang tua pemimpin bagi anak-anaknya, Guru pembimbing bagi siswanya, Pemerintah Pemimpin bagi Rakyatnya. Paling tidak kita adalah pemimpin bagi diri kita  sendiri, Dan seterusnya.....
Jadi kita semua adalah pemimpin, maka sudah pasti  akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak oleh Alloh SWT.

          Tapi anehnya teman-teman, begitu banyak orang yang telah dibutakan oleh cinta dunia, cinta harta, cinta pangkat dan jabatan, sehingga mereka rela melakukan segala cara demi mendapatkan apa yang menjadi ambisinya tersebut.

          Jadi tidak heran lagi, kalau ada manusia yang berbuat semena-mena karena mengandalkan kekuasaanya serta kekuatannya. Itu semua disebabkan karena tertutupnya jiwa kepemimpinan yang ada pada diri mereka. Bukannya membina tapi justeru membinasakan, tampilannya merakyat, tapi eeeh, malah meras rakyat.

          Bahkan yang lebih parahnya lagi, banyak dari pejabat-pejabat yang sama sekali tidak menyadari kalau dirinya adalah pemimpin. Mereka hanya tahu dirinya sebagai penguasa sehingga bertindak seenak perutnya saja tanpa mau memperhatikan kemaslahatan umum yang seharusnya lebih ia perhatikan dari pada kepentingan pribadinya.

          Padahal Pemimpin dan penguasa itu pengertiannya beda loh.......
Pemimpin adalah orang yang dapat dijadikan contoh dalam berbuat. Tauladan dalam bertingkah laku dan santun dalam berkata.
Sedangkan Penguasa adalah mereka yang tahunya hanya sekedar mengumpulkan harta untuk makan, makan dan makan bahkan klo perlu saudara sendiri pun ikut dimakannya pula
.

          Maka dari itu
para hadirin, marilah kita memanfaatkan potensi kepemimpinan yang kita miliki agar kita mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang ideal untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara ini ke depan, yaitu dengan cara mengidolakan Rasulullah Saw. serta mengikut jejak ketauladanan kepemimpinan beliau, sehingga tercipta keadilan dan kemaslahatan yang merata di muka bumi ini.

Hadirin wal hadirat rahimakumullah.

          Banyak orang bilang, bahwa dalam menyampaikan sesuatu itu jangan bertele-tele. Lebih baik to the point. Makin singkat, padat dan cepat, makin baik. Makanya ada pantun berbunyi begini:

Ikan sepat ikan betik


makin cepat makin baik

Oleh karena itu saya tutup sajalah pidato ini, semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Burung Irian,burung Cenderawasih, cukup sekian  dan terima kasih.

Akhirul qalam,
wallahul muafiqu wal hadi ila syabilirrasad summassalamu’alaekum wr.wb