Thursday, April 13, 2017

Pidato : Memahami fitrah kepemimpinan



Assalamualaikum.Wr.wb


          Segala puji kehadirat ilahi robbi, yang telah memberi tanpa pamrih, dengan limpahan anugerah yang tiada henti, menunjukkan jalan menuju kehidupan abadi, inilah hidayah yang patut kita syukuri, karena dengannyalah kita akan selamat di dunia ini dan tentunya yang terpenting adalah selamat di akhirat kelak.

          Sholawat serta salam marilah sentiasa kita sampikan kepada Nabiyullah Muhammad Saw. sebagai juru kunci kehidupan akherat, pembimbing umat pada kehidupan yang serba maksiat, dimana kiamat sudah kian mendekat.

Bapak-ibu yang saya hormati serta teman-teman seperjuangan yg arif dan budiman.

          Pada kesempatan yang berbahagaia ini saya akan menyampaikan sebuah pidato yang bertemakan Memahami fitrah kepemimpinan


Teman-teman, tahu nggak?. Bahwa setiap manusia yang diciptakan itu, dibekali dengan jiwa kepemimpinan, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, bahkan sampai nenek-nenek sekalipun termasuk teman-teman semua... kita kan Khalifatuu fil ard, gitu loh!!!.
Tapi sayang seribu sayang, masih banyak orang yang nggak ngerti akan hal itu, padahal Rasulullah SAW  dengan tegas telah mengingatkan dalam sabdanya:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

yang artinya:
setiap kamu itu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya

          Berdasarkan hadis tersebut diatas, maka jelaslah bagi kita bahwa pada dasarnya kita semua terlahir sebagai seorang pemimpin. Orang tua pemimpin bagi anak-anaknya, Guru pembimbing bagi siswanya, Pemerintah Pemimpin bagi Rakyatnya. Paling tidak kita adalah pemimpin bagi diri kita  sendiri, Dan seterusnya.....
Jadi kita semua adalah pemimpin, maka sudah pasti  akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak oleh Alloh SWT.

          Tapi anehnya teman-teman, begitu banyak orang yang telah dibutakan oleh cinta dunia, cinta harta, cinta pangkat dan jabatan, sehingga mereka rela melakukan segala cara demi mendapatkan apa yang menjadi ambisinya tersebut.

          Jadi tidak heran lagi, kalau ada manusia yang berbuat semena-mena karena mengandalkan kekuasaanya serta kekuatannya. Itu semua disebabkan karena tertutupnya jiwa kepemimpinan yang ada pada diri mereka. Bukannya membina tapi justeru membinasakan, tampilannya merakyat, tapi eeeh, malah meras rakyat.

          Bahkan yang lebih parahnya lagi, banyak dari pejabat-pejabat yang sama sekali tidak menyadari kalau dirinya adalah pemimpin. Mereka hanya tahu dirinya sebagai penguasa sehingga bertindak seenak perutnya saja tanpa mau memperhatikan kemaslahatan umum yang seharusnya lebih ia perhatikan dari pada kepentingan pribadinya.

          Padahal Pemimpin dan penguasa itu pengertiannya beda loh.......
Pemimpin adalah orang yang dapat dijadikan contoh dalam berbuat. Tauladan dalam bertingkah laku dan santun dalam berkata.
Sedangkan Penguasa adalah mereka yang tahunya hanya sekedar mengumpulkan harta untuk makan, makan dan makan bahkan klo perlu saudara sendiri pun ikut dimakannya pula
.

          Maka dari itu
para hadirin, marilah kita memanfaatkan potensi kepemimpinan yang kita miliki agar kita mampu menjadi pemimpin-pemimpin yang ideal untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara ini ke depan, yaitu dengan cara mengidolakan Rasulullah Saw. serta mengikut jejak ketauladanan kepemimpinan beliau, sehingga tercipta keadilan dan kemaslahatan yang merata di muka bumi ini.

Hadirin wal hadirat rahimakumullah.

          Banyak orang bilang, bahwa dalam menyampaikan sesuatu itu jangan bertele-tele. Lebih baik to the point. Makin singkat, padat dan cepat, makin baik. Makanya ada pantun berbunyi begini:

Ikan sepat ikan betik


makin cepat makin baik

Oleh karena itu saya tutup sajalah pidato ini, semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Burung Irian,burung Cenderawasih, cukup sekian  dan terima kasih.

Akhirul qalam,
wallahul muafiqu wal hadi ila syabilirrasad summassalamu’alaekum wr.wb


No comments:

Post a Comment