1.
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka di Indonesia
Perkembangan
kepanduan di Indonesia dimulai dengan berdirinya Nederland Padvinder
Organisatie (NPO) pada tahun 1912, disusul kemudian Nederland Indische
Padvinder Verenegeeting (NIPV) pada tahun 1914. Pada tahun 1916, Sri Sultan
Mangkunegara VII mendirikan Javanse Padvinder Organisatie (JPO), dan
selanjutnya bermunculan organisasi-organisasi kepanduan di Indonesia yang
dipelopori oleh para tokoh Pergerakan Nasional. (Tim Penyusun, 1994 : 4)
Berdasarkan Keppres Nomor 238 tahun
1961, kepanduan nasional dikembangkan dan diperbarui dengan sebutan Gerakan
Pramuka atau Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana.
Gerakan Pramuka dibentuk karena
dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Dengan asa
Pancasila, menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan
dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat
madani, dan melestarikan keutuhan :
§
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika;
§
Ideologi Pancasila;
§
Kehidupan rakyat yang rukun dan damai;
§
Lingkungan hidup di bumi nusantara. (Kwarnas Gerakan Pramuka, 1999 : 3)
2.
Tujuan Gerakan Pramuka
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka pasal 4, bahwa Gerakan Pramuka mempunyai
tujuan :
a.
manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang
1.
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, dan tinggi
moral,
2.
tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya,
3.
kuat dan sehat jasmaninya.
b.
warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia, dan patuh
kepada Negara Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian
terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal nasional maupun
internasional. (Kwarnas Gerakan Pramuka, 1994 : 6)
3.
Organisasi Pramuka
a.
Keanggotaan
Menurut Bab V pasal 15
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dijelaskan, bahwa anggota Gerakan Pramuka adalah
warga negara Republik Indonesia yang terdiri atas :
1.
anggota biasa
§
Pramuka siaga, penggalang, penegak, dan pandega
§
Pembina Pramuka, pelatih pembina Pramuka, dan pembina profesional
§
Pamong saka dan instruktur saka
§
Andalan
§
Anngota Majlis Pembimbing
2.
anggota kehormatan
§
Pandu dan Pramuka purna bakti
§
Orang-orang yang berjasa kepada Gerakan Pramuka dan kepramukaan
§
Orang-orang yang bersimpati kepada Gerakan Pramuka
Warga negara asing
dapat bergabung dalam suatu gugus depan sebagai anggota tamu. (Kwarnas Gerakan
Pramuka, 1994 : 11)
b.
Hak dan Kewajiban
Pada Bab VI pasal 50
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dijelaskan, bahwa :
1.
Setiap anggota Gerakan Pramuka yang
telah dilantik :
§
berhak mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA)
§
berhak mengenakan seragam Pramuka
§
berkewajiban untuk melaksanakan kode kehormatan dan mentaati
ketentuan-ketentuan yang berlaku di lingkungan Gerakan Pramuka.
§
berkewajiban membayar iuran anggota.
2.
Anggota kehormatan Gerakan Pramuka berkewajiban untuk memahami, mentaati,
dan mengamalkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Kehormatan, dan
ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Gerakan Pramuka.
4. Kode Kehormatan
Pramuka
Kode kehormatan adalah suatu norma
atau ukuran kesadaran mengenai akhlak (budi pekerti) yang tersimpan dalam hati
orang sebagai akibat karena orang tersebut tahu akan harga dirinya. Kode
kehormatan Pramuka adalah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang merupakan
ukuran atau standar tingkah laku Pramuka di masyarakat. (Lemdikada Jatim, 2000
: 16)
Kode kehormatan
Pramuka merupakan janji (Satya Pramuka) dan ketentuan moral Pramuka (Darma
Pramuka).
a.
Satya Pramuka
Satya Pramuka adalah
janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka
setelah memenuhi persyaratan keanggotannya. Satya Pramuka juga dapat diartikan
sebagai suatu tindakan pribadi untuk meningkatkan diri secara sukarela
menerapkan dan mengamalkan janji serta titik tolak memasuki proses pendidikan
sendiri guna mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial, dan spiritual,
baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya. (Lemdikada Jatim,
2000 : 16)
b.
Darma Pramuka
Darma Prmuka dapat diartikan :
1.
alat proses pendidikan diri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
luhur,
2.
upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong peserta didik menemukan,
menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat di mana ia hidup dan
menjadi anggota.
3.
Landasan gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui
kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat,
bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong
royong.
4.
kode etik organisasi dan satuan Pramuka dengan landasan ketentuan moral
disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban anggota,
pembagian tanggung jawab dan penentuan putusan. (Lemdikada Jatim, 2000 : 16)
Kode kehormatan bagi Pramuka
disesuaikan dengan golongan usia perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
a.
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang
1.
Tri Satya
Demi kehormatanku, aku
berjanji akan bersungguh-sungguh :
1).
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan mengamalkan Pancasila
2).
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3).
Menepati dasa darma
2. Dasa Darma
1).
Tawa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2).
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3).
Patriot yang sopan dan kesatria
4).
Patuh dan suka bermusyawarah
5).
Rela menolong dan tabah
6).
Rajin, terampil, dan gembira
7).
Hemat, cermat, dan bersahaja
8).
Disiplin, berani, dan setia
9).
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10).
Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
KEPRAMUKAAN
Selama ini penggunaan istilah Gerakan Pramuka,
Kepramukaan, dan Pramuka nampak masih digunakan secara tumpang tindih, sehingga
terkesan mengaburkan pengertian yang sebenarnya. Untuk itu perlu dipertegas
kembali pengertian masing-masing sebagai berikut :
- Gerakan Pramuka adalah nama organisasi pendidikan luar sekolah yang menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
- Kepramukaan adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka
- Pramuka adalah anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari peserta didik, sedangkan anggota dewasa disebut sebagai pembina Pramuka.
Pada pembahasan sebelumnya kita sudah membicarakan
tentang Gerakan Pramuka. Kali ini, kita akan membahas tentang kepramukaan.
Kepramukaan ialah proses pendidikan di luar sekolah dan
di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
akhlak, dan budi pekerti.
Kepramukaan merupakan kegiatan yang menggunakan out door
activitas/kegiatan di alam terbuka dengan harapan kegiatan itu akan mempunyai
dua nilai, yaitu : nilai formal atau nilai pendidikannya yaitu pembentukan
watak (character building) dan nilai materiil, yaitu nilai kegunaan praktisnya.
(Lemdikada Jatim, 2000 : 9)
1.
Fungsi, Sifat, dan Usaha Kepramukaan
a.
Fungsi Kepramukaan
Kepramukaan berfungsi
sebagai lembaga pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga serta sebagai
wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda, menerapkan prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta
masyarakat Indonesia. (Kwarnas Gerakan Pramuka, 1999 : 25)
b.
Sifat Kepramukaan
Kepramukaan bersifat :
- Kepramukaan adalah proses pendidikan sepanjang hayat
- Gerakan Pramuka terbuka bagi setiap warga negara Republik Indonesia yang bersedia dan sukarela menjadi anggota Gerakan Pramuka
- Gerakan Pramuka melaksanakan kegiatannya sesuai dengan keadaan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia
Gerakan Pramuka melaksanakan kegiatan yang bersifat intrnasional untuk
membina persahabatan, persaudaraan, dan perdamaian dunia
§
Gerakan Pramuka melaksanakan kepramukaan yang bersifat universal yang dapat
dilaksanakan di mana saja, dengan menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan yang disesuaikan dengan kepentingan nasional. (Kwarnas
Gerakan Pramuka, 1999 : 26)
c.
Usaha Kepramukaan
§
Segala usaha dan kegiatan Gerakan Pramuka diarahkan untuk mencapai tujuan
Gerakan Pramuka
§
Usaha untuk mencapai tujuan itu diarahkan pada pembinaan watak, mental,
jasmani, dan bakat serta peningkatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan, dan kecakapan melalui berbagai
kegiatan
§
Untuk menunjang usaha dan mencapai tujuan Gerakan Pramuka diadakan prasarana
dan sarana yang memadai berupa organisasi, personalia, perlengkapan, dana,
komunikasi, dan kerjasama. (Kwarnas Gerakan Pramuka, 1999 : 27)
2.
Prinsip Dasar Kepramukaan
Prinsip dasar
kepramukaan merupakan norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan
dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri
pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembina sehingga pelaksanaan dan
pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian,
tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat.
Adapun prinsip dasar
kepramukaan meliputi :
§
Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
§
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup, dan alam seisinya
§
Peduli terhadap diri pribadinya
§
Taat kepada kode kehormatan Pramuka. (Kwarnas Gerakan Pramuka, 1999 : 10)
3.
Metode Kepramukaan
Metode kepramukaan
sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang merupkan subsistem terpadu
dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling
memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Metode kepramukaan
merupakan cara belajar progresif melalui :
§
Pengamalan kode kehormatan Pramuka
§
Belajar sambil melakukan
§
Sistem berkelompok
§
Kegiatan yang menantang dan mengikat serta mengandung pendidikan yang
sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
§
Kegiatan di alam terbuka
§
Sistem tanda kecakapan
§
Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri
§
Sistem among, yang meliputi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun
karso, dan tut wuri handayani. (Kwarnas Gerakan Pramuka, 1999 : 12)
4.
Sasaran Kepramukaan
Sesuai dengan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab II pasal 5 menyatakan, bahwa sasaran
kepramukaan adalah mempersiapkan kader bangsa yang :
§
Memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila
§
Berdisiplin yaitu berpikir, bersikap, dan bertingkah laku tertib
§
Sehat dan kuat mental, moral, dan fisiknya
§
Memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai
kejuangan yang diwariskan oleh para pejuang bangsa
§
Berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, berpikir kreatif,
inovatif, dapat dipercaya, berani, dan mampu menghadapi tugas-tugas. (Kwarnas
Gerakan Pramuka, 1999 : 24)
Lebih rinci lagi yang
menjadi sasaran kepramukaan adalah :
§
Sikap moral Pancasila, yaitu dengan menghayati dan mengamalkan kode
kehormatan Pramuka
§
Keterampilan manajerial, melalui kegiatan kepemimpinan, manajemen satuan,
sumber insani (human relation), dan kehumasan (public relation)
§
Keterampilan kepramukaan, dengan bentuk kegiatan keterampilan survival,
pionering, olahraga, pengembaraan di alam terbuka, dan pengabdian masyarakat.
§
Keterampilan teknologi. (Lemdikada Jatim, 2000 : 22)
Di atas telah
dijelaskan bahwa salah satu sasaran kepramukaan adalah keterampilan
kepramukaan. Keterampilan kepramukaan merupakan hal sangat perlu untuk
dipelajari oleh Pramuka, karena masyarakat mempersepsi bahwa seorang Pramuka
pasti memiliki keterampilan kepramukaan yang dapat digunakan modal Pramuka
dalam baktinya di masyarakat.
Keterampilan
kepramukaan ini meliputi :
·
Survival
Bentuk kegiatan
survival adalah meliputi kegiatan halang rintang, naik turun tebing, rapling,
dan lain-lain. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberikan pengalaman
yang menantang pada peserta didik.
·
Pionering
Pionering merupakan kecakapan
merintis jalan, membuka jalan baru yang tidak dikenal sebelumnya, ada beberapa
jenis kegiatan pionering, di antaranya adalah :
1.
Tali-menali, yang meliputi simpul, anyaman, dan ikatan
2.
Penggunaan peta dan kompas, yang meliputi membaca peta medan, membuat peta
lapangan, membuat peta pita, membuat sketsa panorama, membuat peta situasi, dan
mengetahui arah kompas dengan menggunakan derajat.
3.
Isyarat dan sandi, yang meliputi mengetahui abjad dan tanda-tanda untuk
semaphore dan morse, serta mengetahui cara memecahkan sandi.
4.
Menaksir tinggi, lebar, dan dalam.
5.
Pertolongan pertama pada kecelakaan.
·
Olahraga
Latihan olahraga ini
bertujuan membina kesehatan fisik dan mental peserta didik.
·
Pengembaraan di alam terbuka
Memberikan kegiatan
lintas alam dengan berbagai tugas yang mengarahkan pada melatih kepedulian
Pramuka terhadap alam seisinya, tanah air, dan sesama hidup.
Pada kegiatan ini
diantaranya diberikan :
1.
Membaca peta medan
2.
Membuat peta pita
3.
Menggunakan kompas
4.
Memecahkan sandi dan isyarat
5.
Mempelajari tanda jejak
6.
Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
7.
Membuat panorama sket dan menaksir
8.
Melintasi halang rintang, mountenering, dan rapling
·
Pengabdian masyarakat
Kegiatan pengabdian
masyarakat diberikan kepada peserta didik dengan harapan akan tercapai dua sasaran,
yaitu peserta didik :
1.
terbina jiwanya suka berbakti dan memiliki kebanggaan atas hasil kerja
baktinya,
2.
tertanam rasa sukarela menolong orang lain atau masyarakat di sekitarnya.
(Lemdikada Jatim, 2000 : 26)
No comments:
Post a Comment